Salurkan bantuan: Rekening Kemanusiaan Bank Syariah Indonesia (BSI) : 7777680007 an. YPPI Spirit of Aqsa | Konfirmasi hub: +6285210322225 (WhatsApp) |RBM Palestine| Spirit Of Aqsa |Israel terus bombardir Gaza menggunakan Bom Cluster dan Fosfor yang dilarang dunia Internasional | Israel membabi buta serang dan bunuh tenaga medis kesehatan yang membantu para korban di Gaza serta menghancurkan ambulance

Senin, 01 Oktober 2018

18 TAHUN KESYAHIDAN MUHAMMAD DURRA, TERTEMBAK OLEH ZIONIS DI PANGKUAN AYAHNYA

Spirit of Aqsa- al-Quds | Sejak 18 tahun lalu, Jamal al-Dhurrah tak kenal lelah menziarahi makam anaknya Muhammad al-Dhurrah yang syahid pada 30 September 2000 lalu saat berusia 12 tahun, senandung do’a-doa ia panjatkan agar anaknya tersenyum dan bahagia bersama Sang Maha Rahman dan Rahim.

Muhammad al-Dhurra kala itu, berjalan bersama ayahnya dan warga Palestina, meneriakkan yel-yel kebebasan untuk Negara Palestina di Jalur Gaza, tepat hari ke-dua perlawanan Palestina yang dikenal dengan Intifadha ke-dua, saat merebaknya bentrok rakyat dengan Zionis bersenjata di seluruh wilayah Palestina. 

Juru kamera lepas palestina untuk kantor berita Prancis, Talal Abu Rahma merekam aksi keji Zionis Israel (IDF) tersebut. Al-Dhurra bersama ayahnya berada di tengah-tengah hujanan peluru pasukan Penjajah Israel yang mengarah ke kerumunan perlawanan rakyat Palestina.

Muhammad bersama ayahnya meringkuk di balik sebuah benda slinder di persimpangan Netzarim yang kini dikenal dengan persimpangan as-Syuhada bagian Selatan Kota Gaza, Ia merasakan takut yang mendalam, menangis. Jamal, ayahnya berusaha membuatnya tabah, peluru menderu disekitarnya hingga beberapa peluru menghampiri tubuh mungilnya dan Ia syahid terkapar di pangkuan ayahnya. Ayahnya pun terluka parah akibat insiden tersebut.

Muhammad dan ayahnya dibawa ke rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, Dokter Ahli Patologi Dr. Abed El-Razeq El Masry menyatakan bahwa Muhammad mendapatkan luka di bagian perutnya, sementara ayahnya mendpatkan luka di siku kanan, bawah paha dan bawah lututnya.

Jenazah Muhammad pun diarak dengan ribuan pelayat warga Palestina menuju tempat istirahat terakhirnya.

Dua hari sebelum ia Syahid, 28 September 2000, mantan perdana menteri penjajah Israel, Ariel Sharon membuat sebuah pelanggaran dengan menyusup ke dalam masjid al-Aqsa. Kunjungan provoktif tersebutlah yang menjadi penyebab langsung lahirnya gerakan Intifadhah ke-dua hingga bermunculan protes memuncak di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Intifadha ke dua berlangsung selama empat tahun berdampak syahidnya lebih dari 4000 warga Palestina.

Muhammad al-Dhurrah yang kelahiran 1988, saat itu masih berada di kelas lima sekolah dasar, ia tinggal bersama ayahnya Jamal al-Durrah dan ibunya Amal serta sembilan saudaranya di Kamp Pengungsian Bureij di Jalur Gaza.

Muhammad al-Dhurra menjadi symbol penting dalam perjuangan warga Palsetina yang menuntuk haknya merdeka. Hingga kini saat-saat terakhir bersama ayahnya diabadikan dalam prangko di Mesir, Tunisia, Maroko dan beberapa negara lainnya..

18 tahun telah berlalu, Dunia masih mengingat akhir dari kesyahidannya, perjuangan demi perjuangan warga Palestina hingga kini mengikuti langkahnya, hidup mulia dan merdeka atau mati syahid.

Donasi Palestina: bit.ly/JihadHartaAqsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar